Kenapa Pria Tidak Suka Pakai Kondom saat Bercinta
7Alasan Kenapa Pria Tidak Suka Pakai Kondom saat Bercinta - Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang efektif dan praktis untuk mencegah kehamilan dan penyakit kelamin. Sayangnya, banyak pria tidak mau pakai kondom karena alasan tertentu. Apa saja alasannya? Simak penjelasannya dalam ulasan di bawah ini.
Alasan Pria Menolak Menggunakan Kondom Sebuah penelitian mengungkapkan, saat ereksi rata-rata panjang penis pria cenderung lebih pendek dari ukuran panjang standar kondom, yakni 17 cm.
Alhasil, pria pun harus menyesuaikan penisnya dengan ukuran kondom dengan cara menggulungnya. Bagi beberapa pria, keadaan ini tentu bisa menyita waktu bercinta. Hambatan tersebut dianggap cukup merepotkan dan bisa menurunkan hasrat seksual yang sebelumnya menggebu.
Alasan Kenapa Pria Tidak Suka Pakai Kondom
Penelitian ini melibatkan 1.661 pria di mana 83 persen di antaranya mengungkapkan memiliki ukuran penis lebih pendek dari ukuran standar kondom, yakni sekitar 14–15 cm. Selain soal ukuran, beberapa hal yang membuat pria malas menggunakan kondom, di antaranya:
1. Kondom Mengurangi Kenikmatan
Alasan nomor satu mengapa pria menolak menggunakan kondom adalah karena tidak memberikan sensasi menyenangkan seperti tanpa kondom.
Hal tersebut mungkin berlaku bagi beberapa pria. Namun, hal itu bukanlah alasan untuk tidak memakai kondom. Pasalnya, ada banyak merek kondom yang memberikan perlindungan tanpa mengurangi kenikmatan.
2. Merasa Sehat dan Tidak Akan Menularkan Penyakit
Beberapa orang yang sudah terinfeksi penyakit menular seksual ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Akan tetapi, jika Anda tidak melihat tanda-tanda penyakit menular seksual pada pasangan seksual, bukan berarti ia tidak bebas dari penyakit.
Hanya karena pasangan tampak sehat bukan berarti tidak perlu menggunakan kondom. Padahal penyakit menular seksual seperti HIV, HPV, klamidia, dan herpes dapat bertahan dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda yang jelas.
2. Cenderung Suka yang Alami
Melakukan hubungan seks tanpa kondom mungkin tampak alami, akan tetapi hal itu menempatkan Anda dan pasangan pada risiko infeksi dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Jika Anda ingin mendapatkan rasa alami cobalah kondom tipis yang beredar di pasaran. Sejumlah kondom yang saat ini beredar di pasaran juga bisa membantu Anda mendapatkan kenikmatan tambahan saat melakukan aktivitas seksual.
Terdapat kondom yang membuat pasangan tergelitik atau membuat penis tegak berdiri lebih lama. Selain itu, ada juga kondom yang memiliki tekstur, aroma dan warna menggoda.
3. Takut Kehilangan Sensitivitas
Jika kondom membuat Anda atau pasangan kehilangan tingkat sensitivitas organ intim, carilah kondom tipis seolah-olah Anda tidak mengenakannya.
Sebagai alternatif, Anda mungkin menginginkan kondom bertekstur untuk meningkatkan kepekaan. Beberapa orang lebih memilih kondom yang mengurangi sensitivitas agar ejakulasi tidak terlalu cepat.
4. Kondom Memengaruhi Performa Seks
Beberapa orang merasa sulit untuk tetap ereksi ketika memakai kondom. Hal ini umumnya sering terjadi saat pertama menggunakan kondom.
Ketika penis tidak lagi ereksi, banyak pria khawatir mengenai kondisi ini yang kemudian mengaitkannya dengan penggunaan kondom.
Beberapa pria mungkin merasa cemas tentang apa yang dipikirkan oleh pasangan seksualnya. Jika ini mengkhawatirkan Anda, latihlah memakai kondom saat Anda tidak akan berhubungan seks dengan seseorang.
Cobalah melakukan masturbasi dengan kondom untuk melatih penis tetap tegak dan mengalami orgasme. Dengan cara ini, Anda akan merasa lebih percaya diri untuk tetap ereksi pada saat berhubungan seks.
5. Mengganggu Momen Foreplay
Bagi beberapa orang, menggunakan kondom sebelum melakukan penetrasi dapat merusak momen foreplay dengan pasangan. Guna mengatasi hal ini, Anda bisa meminta bantuan pasangan untuk memasangkan kondom atau menonton pasangan membuka pakaian sambil memasang kondom.
Dengan cara tersebut, Anda akan tetap terangsang dan mengenakan kondom akan menjadi bagian dari aktivitas seks.
6. Merasa Nyaman dengan Pasangan
Seorang pria terkadang akan berhenti menggunakan kondom jika sudah merasa cukup nyaman atau mengetahui pengalaman seks pasangannya.
7. Ukuran Kondom Tidak Sesuai dan Menyakitkan
Kondom yang terlalu ketat mungkin terasa tidak nyaman, tetapi kondom tersedia dalam berbagai ukuran sehingga Anda dapat menemukan kondom yang sesuai.
Sebaiknya cari tahu lebih banyak tentang ukuran penis yang sesuai dengan kondom. Jika kondom yang Anda gunakan terlalu kecil, carilah merek yang ukurannya lebih besar. Cobalah satu sebelum Anda berhubungan seks untuk melihat bagaimana rasanya.
Sementara itu, jika Anda atau pasangan alergi terhadap kondom, cobalah kondom non-lateks yang terbuat dari poliuretan atau poliisoprena karena tidak menyebabkan reaksi alergi; dan menggunakan kondom yang tidak mengandung spermisida.
Apakah Semua Pria Benar-Benar Enggan Menggunakan Kondom?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, hanya 65 % pria yang menggunakan kondom secara konsisten. Sementara perempuan yang terlibat dalam seks anal berisiko tinggi dan tidak terlindung, hanya 11% melaporkan pernah menggunakan kondom.
Selain beberapa alasan seperti yang dijelaskan di atas, pria tidak suka memakai kondom adalah masalah psikososial yang sangat kompleks.
Sebenarnya terdapat sejumlah alasan kenapa terjadi penurunan penggunaan kondom di kalangan orang dewasa dan anak muda. Beberapa alasan tersebut antara lain:
apa yang dirasakan saat menggunakan kondom, pengetahuan tentang HIV, bagaimana posisi tawar seseorang tentang seks dalam hubungan, risiko infeksi, hingga seberapa mahir menggunakannya.
Sebuah penelitian dari Emory University mengungkapkan hal yang sama bahwa hampir sepertiga dari pria yang disurvei melaporkan bahwa mereka telah kehilangan ereksi setelah memakai kondom.
Pandangan negatif tentang kondom telah lama membungkam cara berhubungan intim yang aman. Banyak pria cenderung mengalami hambatan saat menggunakan kondom sehingga membuatnya enggan menggunakan kondom.
Padahal, kondom adalah metode kontrasepsi terbaik untuk mencegah penyakit menular seksual. Akan tetapi beberapa metode lain seperti IUD (spiral) dan KB implan lebih efektif dalam mencegah kehamilan.
Minimnya Kesadaran Penggunaan Kondom
Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan angka penggunaan alat kontrasepsi terputus masih tinggi.
Alat kontrasepsi yang dimaksud adalah jenis temporer seperti kondom pria, kondom wanita, pil KB, dan suntik. Jenis ini memerlukan keteraturan pemakaian agar dapat mencegah kehamilan.
Menurut Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN, Catur Sentana, dari 46 juta pasangan usia subur di Indonesia, sebesar 61 persen merupakan pengguna alat kontrasepsi.
Akan tetapi, 27 persen di antara pengguna alat tersebut terputus menggunakan alat kontrasepsi. Ketidakpatuhan dalam penggunaan alat kontrasepsi itu dinilai akan berpengaruh terhadap efektivitas fungsi kontrasepsi sebagai pencegah kehamilan.
Keengganan memakai kondom sebagai alat cegah hamil dan penularan penyakit menular seksual ternyata disebabkan karena banyak hal.
Salah satu tantangannya adalah karena stigma masyarakat soal penggunaan kondom yang dianggap tabu. Alasan lainnya adalah adanya anggapan bahwa kondom bisa memengaruhi kepuasaan saat bercinta.
Data World Contraception Day (WCD) Coalition menunjukkan bahwa dari 208 juta kehamilan yang terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia, sebanyak 41 persen adalah kehamilan tak terencana yang mana sebagian besar berakhir dengan aborsi.
Demikian ulasan tentang berbagai alasan mengapa pria malas menggunakan kondom saat melakukan hubungan intim. Terlepas dari alasan tersebut, sebaiknya gunakan pelindung saat melakukan aktivitas seks demi mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit kelamin yang berbahaya.
Baca lebih lanjut di DokterSehat: 7 Alasan Kenapa Pria Tidak Suka Pakai Kondom saat Bercinta | https://doktersehat.com/gaya-hidup/seksual/ini-alasan-utama-pria-malas-memakai-kondom/
0 Comments